/* google analytics */

contoh kurikulum 2009

| Kamis, 15 Juli 2010
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum
1.3 Tujuan Pengembangan Kurikulum
1.4 Manfaat Pengembangan Kurikulum
BAB II STRUKTUR ORGANISASI
2.1 Kedudukan Organisasi
2.2 Susunan Organisasi
2.3 Fungsi dan Tugas Pengurus
2.4 Masa Bakti Pengurus
BAB III PROGRAM
3.1 Materi
3.2 Kalender Pendidikan
3.3 Proses Pembelajaran
BAB IV EVALUASI
BAB V STANDARD KOMPETENSI
BAB VI SILABUS



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tidak dapat kita pungkiri, banyak kita melihat orang yang mempunyai keahlian dibidang seni. Salah satunya adalah seni lukis. Namun, sebagian besar mereka tidak dapat menyalurkan ataupun menghembangkan potensi yang ada dalam dirinya tersebut. Apalagi dewasa ini di dalam era globalisasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maju sangat pasat. Sehingga anak dituntut untuk pengikuti perkembangan IPTEK, yang tentu saja mereka hanya mampu menguasai ilmu pengetahuan saja.
Disamping itu, kebanyakan siswa hanya memiliki bekal ilmu pengetahuan umum, dan tidak memiliki keterampilan khusus yang dapat dijadikan bekal setelah mereka terjun ke masyarakat, sehingga apabila lulusan SMP sudah memiliki keterampilan khusus, maka nantinya akan dapat mengurangi jumlah angka pengangguran.
Dengan adanya kurikulum ekstrakurikuler ini diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan bisa berkreativitas, berkarya sesuai dengan bakat dan minat siswa.
1.2 DASAR HUKUM
1. UUD 1945 BAB XA tentang Hak Asasi Manusia Pasal 28 C(1) : setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
2. UUD 1945 BAB XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan. Pasal 31 (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. (2) pemerintah mengusahakan dan mengembangkan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang. (4) negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
1.3 TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Tujuan sekolah.
i. Untuk menampung bakat siswa.
ii. Siswa bisa mengekspresikan perasaan atau gagasan melalui lukisan.
iii. Melatih kreatifitas siswa dalam bidang seni lukis.
iv. Bisa menggali dan mengembangka potensi siswa dalam seni lukis.
v. Agar siswa memiliki skill lain selain kemampuan akademik.
vi. Untuk melestarikan kebudayaan seni, khususnya seni lukis.
2. Tujuan Pendidikan
”kurikulum kegiatan ekstrakurikuler seni lukis” ini bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadikan siswa yang mempunya jiwa seni terutana seni lukis dan menjadikan siswa cakap, kreatif dalam bidang seni sehingga berguna untuk masa depannya.
1.5 MANFAAT PENGEMBANGAN KURIKULUM
Manfaat diadakannya kegiatan ekstra kurikuler seni lukis ini adalah:
1. dapat menggali potensi dari siswa dan dapat mengembangkannya.
2. dapat menjadikan siswa kreatif dan dinamis.


BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
A. Organisasi Seni Lukis di Sekolah
1. Kedudukan Organisasi Seni Lukis
Kegiatan melukis di sekolah secara fungsional merupakan bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
2. Susunan Pengurus Seni Lukis di Sekolah
a. Pembina adalah kepala sekolah yang mengatur tugas Pembina teknis yang ada di sekolah.
b. Pembina teknis adalah guru atau pelaksana tugas administrasi tersebut.
c. Pengurus kegiatan ekstra seni lukis terdiri dari siswa/siswi yang telah menjadi anggota dan aktif dalam kegiatan.
Pengurus harian terdiri dari :
 Seorang ketua
 Seorang wakil ketua
 Sekretaris
 Bendahara
 Unit-unit

B. Masa Bakti
Pengurus ekstra seni lukis terdiri dari siswa/siswi yang telah menjadi anggota dan aktif dalam kegiatan. Masa bakti 1 tahun.

C. Struktur Organisasi
Pembina/Penanggung jawab : Kepala Sekolah
Pembina Teknis : Guru (yang sudah ahli)
Ketua : Siswa
Wakil Ketua : Siswa
Sekretaris : Siswa
Bendahara : Siswa

BAB III
ISI PROGRAM
3.1 MATERI KURIKULUM
Mempersiapkan lulusan pendidikan manusia memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidak pastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata dilapangan. Pemerintah telah menetapkan Standard Nasional Pendidikan (SNP) meliputi: standard isi, standard proses, standard kompetensi lulusan, standard pendidikan dan tenaga kependidikan, standard sarana dan prasarana, standard pengelolaan, standard pembiayaan dan standard penilaian pendidikan. Dari kedelapan standard tersebut yang telah dijabarkan dan disahkan penggunaannya oleh Mendiknas adalah stansard isi dan stansard kompetensi lulusan.
Standard isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjeng dan jenis pendidikan tertentu. berdasarkan stendard isi tersebut maka kurikulum lokal seni lukis berisikan materi dan ruang lingkupnya sebagai berikut:

NO POKOK MATERI RUANG LINGKUP
1 Mengenal dunia seni rupa
2 Pengetahuan menggambar Dalam bab ini akan dibahas mengenai alat dan media dalam menggambar, jenis-jenis gambar, fungsi dan unsur gambar serta asas menggambar
3 Menggambar bentuk Memberikan wawasan terhadap siswa dalam penguasaaan dasar-dasar dalam menggambar. Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai objek gambar, garis, gambar bidang, menggambar bentuk dasar, menggambar benda, manusia, binatang dan tumbuhan.
4 Menggambar ekspresi Dalam bab menggambar ekspresi siswa diharapkan paham terhadap apa itu gambar ekspresif kegunaan gambar ekspresif, alat-alat menggambar ekspresif, bagaimana menggambar ekspresif, karakter ekspresi pada gambar, serta terapan gambar ekspresif pada rancangan.
5 Apresiasi bidaya rupa Dalam bab apresiasi budaya rupa akan dijelaskan mengenai apakah apresiasi karya budaya rupa itu, apresiasi budaya rupa, bagaimana karya seni rupa dan akarya desain dibuat, serta meninjau karya sei rupa dan desain, dampak sosial karya desain.
6 Menggambar dengan berbagai alat. Dalam bab ini materi yang akan dibahas yakni menggambar dengan cat air, cat minyak, pastel, pensil warna, spidol, komputer, teknik semprot, teknik cetak, rapido.
7 Merancang pameran seni dan desain Dalam bab ini para siswa akan mendapatkan pemahaman apa itu pameran seni rupa dasar, jenis pameran, ruang dan tempat pameran, dan organisasi pameran.
8 Merancang benda Apa itu merancang benda; model berpikir kreatif, berawal dari kebutuhan, proses desain dan teknik presentasi.


3.2 KALENDER PENDIDIKAN
3.3 PROSES PEMBELAJARAN
Agar siswa mampu melukis dengan baik dan benar serta menghasilkan lukisan yang bagus, maka diperlukan proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut dilakukan di dua tempat yaitu indor dan outdor. Jika proses pembelajaran dilakukan di indor, maka tempat yang digunakan didalam kelas. Dalam proses pembelajaran ini guru sangat berperan penting, karena guru guru yang memberikan materi dan metode yang digunakan adalah teacher center. Guru memberikan materi-materi tentang melukis sesuai dengan tingkatan kelas, materi-materi yang diberikan bertujuan agar siswa dapat meneraokannya dalam praktek dan siswa mampu melukis dengan baik.
Setelah semua materi selesai disampaikan, maka proses pembelajaran yang kedua dilakukan di outdor. Dalam proses pembelajaran ini dibawa keluar kelas. Siswa diajak kesungai, sawah, pasar dan tempat-tempat lainnya yang digunakan sebagai objek melukis. Metode yang digunakan adalah student center dan discovery leaning. Dalam proses ini semua kegiatan dipusatkan pada siswa. Siswa dituntut untuk dapat melukis sesuai dengan objek yang disediakan serta mampu menguasai seluruh materi yang telah diberikan.

BAB IV EVALUASI
Kegiatan evaluasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan penilaian dan pengukuran sesuai dengan dasar dan tujuan diadakannya kegiatan senilukis yang telah dilakukan. Disamping itu, evaluasi untuk memperoleh umpan balik yang dapat dipergunakan sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan dan pengembangan bakat siswa. Evaluasi juga dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang keberhasilan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan serta pelaksanaan kegiatan senilukis di sekolah.
Evaluasi dilakukan pada tiap-tiap kelas :
1. Evaluasi Internal (Evaluasi Jangka Pendek)
Yaitu : Evaluasi yang diadakan dalam lingkup kelas seni lukis.
Terdiri dari : Tes dan Non tes
2. Evaluasi Eksternal (Evaluasi Jangka Panjang)
Yaitu : Evaluasi yang melibatkan pihak luar sekolah.
Terdiri dari : Pengadaan pameran lukisan
Periode pengadaan dan jenis evaluasi yang diberikan pada tiap-tiap kelas juga berbeda.Adapun untuk evaluasi jangaka pendeknya,
Untuk kelas X :
• Tes tulis
• Praktek
Untuk kelas XI :
• Tes tulis
• Praktek
• Praktek lapangan
Untuk kelas XII :
• Tes tulis
• Praktek
• Praktek lapangan
Evaluasi jangka panjang dilakukan satu tahun sekali untuk masing-masing kelas. Hasil kerja siswa selama satu tahun dikumpulkan dan akan dipamerkan kepada masyarakat luar.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲