/* google analytics */

Belajar dan Pembelajaran matematika (Teaching and Learning Mathematics)

| Kamis, 06 Juni 2013
Pengertian Belajar

Berikut ini beberapa pengertian belajar menurut para ahli pendidikan antara lain:

  1. Gagne

  2. Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan isposisi tersebu bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.
  3. Ravers

  4. Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
  5. Cronbach

  6. Learning is shown by a change in behavior as a result of experience. (Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman).
  7. Harold Spears

  8. Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. (Dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu).
  9. Geoch

  10. Learning is change in performance as a result of practice.(Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).
  11. Morgan

  12. Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (belajar adalah perubahan prilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dri pengalaman).
    Rober (dalam Suprijono, 2010:3) mengatakan bahwa belajar adalah the process of acquiring knowledge. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.

Menurut Mustangin (2002:1) secara umum belajar merupakan kegiatan yang sangat penting bagi setiap manusia. Pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang tebentuk dan berkembang melalui belajar. Oleh karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu memang dapat diamati dan berlaku dalam waktu relatif lama. Perubahan tingkah laku yang berlaku dalam waktu relatif lama itu disertai usaha orang tersebut sehingga orang itu dari tidak mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Tanpa usaha, walaupun  terjadi perubahan tingkah laku, bukanlah belajar. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas maka pengertian belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004:7). Pengertian ini dilandasi oleh beberapa prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain sebagai berikut:
  1. Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan prilaku.
  2. Hasil pembelajaran ditandai dengan perubahan prilaku secara keseluruan.
  3. Pembelajaran merupakan suatu proses.
  4. Proses pembelajaran terjadi karena adanya sesuatu yang mendorong dan ada sesuatu tujuan yang akan dicapai.
  5. Pembelajaran merupakan bentuk pengalaman.
Nickson (dalam Hudojo, 2005:20) menyatakan bahwa pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivistik adalah membantu siswa untuk membangun konsep-konsep/prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep/prinsip itu terbangun kembali; transformasi informasi yang diperoleh menjadi konsep/prinsip baru. Transformasi tersebut mudah terjadi bila pemahaman terjadi karena terbentuknya skemata dalam benak siswa.Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah membangun pemahaman.

Peristiwa belajar yang dikehendaki bisa tercapai bila faktor-faktor berikut ini dapat dikelola sebaik-baiknya (Mustangin, 2002:7):
  1. Siswa

  2. Gagal atau berhasilnya belajar sangat tergantung pada siswa. Misalnya saja, bagaimana kemampuan dan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar matematika, bagaimana sikap dan minat siswa terhadap matematika. Di samping itu juga bagaimana kondisi siswa, misalnya kondisi fisiologinya. Orang yang dalam keadaan bugar jasmaninya akan lebih baik belajarnya dari pada orang yang dalam keadaan lelah. Kondisi psikologinya, seperti perhatian, ingatan dan sebagainya juga berpengaruh terhadap kegiatan belajar sesorang inteligensi siswa juga berpengaruh terhadap kelancaran belajarnya.
  3. Pengajar

  4. Pengajar melaksanakan kegiatan mengajar sehingga proses belajar diharapkan dapat berlangsung efektif. Kemampuan pengajar dalam menyampaikan matematika dan sekaligus menguasai materi yang diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar. Kepribadian, pengalaman, dan motivasi pengajar dalam mengajar matematika juga mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajar.
  5. Prasarana dan Sarana

  6. Prasarana yang mapan seperti ruangan yang sejuk dan bersih dengan tempat duduk yang nyaman biasanya lebih memperlancar terjadinya proses belajar. Demikian pula sarana yang lengkap seperti adanya buku teks dan alat bantu yang lain akan meningkatkan kualitas belajar siswa.
  7. Penilaian

  8. Penilaian disamping digunakan untuk melihat bagaiman suatu hasil belajar, juga untuk melihat bagaimana berlangsungnya interaksi antara pengajar dan siswa. Fungsi penilaian dapat meningkatkan kegiatan belajar sehingga dapat diharapkan memperbaiki hasil belajar. Di samping itu, penilaian juga mengacu keproses belajarnya. Dalam proses belajar itu yang dinilai adalah bagaimana langkah-langkah berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Apabila langkah berpikir dalam menyelesaikan masalah benar, menunjukkan proses belajarnya baik. Dengan demikian, apabila hasil penilaian menunjukkan proses baik, maka hasil belajarnyapun baik, walaupun misalnya pada langkah terakhir dalam menyelesaikan masalah hasil terakhirnya salah.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses pendidikan dimana terjadi proses sosialisai individu siswa dengan lingkungan sekolah yang di dalamnya ada proses pembelajaran untuk membangun pamahaman matematika dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran matematika meliputi  peserta didik, pengajar, prasarana dan sarana, dan penilaian.

Daftar Rujukan

Mustangin. 2002. Dasar-Dasar Pembelajaran Matematika. Malang: FKIP UNISMA
Surya, Muhammad H. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Bani Quraisy
Suherman, Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA
Sumardyono.2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya Terhadap Pembeljaran Matematika. Jogyakarta: PPPG Matematika

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲