Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat terendah hingga tingkat tertinggi yakni perguruan tinggi. Matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, namun tidak semua orang mengerti atau memahami apa matematika itu. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau yang dipelajari, sedangkan matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde yang berarti ilmu pasti (dalam Shodiq, 2007:4). Mustangin (2002:3) mengungkapkan bahwa matematika sebagai ilmu mengenai struktur dan hubungan-hubungannya, yang memerlukan simbol-simbol.
National Research Council (NRC)(dalam Shadiq, 2007:6) mengemukakan bahwa: “Mathematics is a science of patterns and order”. Artinya, matematika adalah ilmu yang membahas pola atau keteraturan (pattern) dan tingkatan (order). De Lange (2004:8) mengemukakan bahwa matematika dapat dilihat sebagai bahasa yang menjelaskan tentang pola-pola baik di alam dan maupun pola yang ditemukan melalui pikiran. Pola-pola tersebut bisa berbentuk real (nyata) maupun berbentuk imajinasi, dapat dilihat atau dapat dalam bentuk mental, statis atau dinamis, kualitatif atau kuantitatif, asli berkait dengan kehidupan nyata sehari-hari atau tidak lebih dari hanya sekedar untuk keperluan rekreasi. Hal-hal tersebut dapat muncul dari lingkungan sekitar, dari kedalaman ruang dan waktu, atau dari hasil pekerjaan pikiran insani (Shadiq, 2007:6).
Sumardyono (2004:8) mengemukakan bahwa
definisi matematika secara umum dideskripsikan sebagai berikut:
1.
Matematika sebagai
struktur yang terorganisasi
Agak berbeda dengan beberapa ilmu
pengetahuan lain, matematika merupakan suatu bangunan struktur yang
terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen yang
antara lain meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan
dalil/teorema.
2.
Matematika sebagai
alat (tool)
Beberapa abad yang lalu Karl Frederich
Gauss mengungkapkan, “mathematics is the queen
of science…”.Matematika juga dipandang sebagai alat mencari solusi berbagai
masalah kehidupan sehari-hari.
3.
Matematika sebagai
alat berpikir deduktif
Matematika merupakan pengetahuan yang
berpola piker deduktif, artinya suatu
teori atau pernyataan dalam matematika diterima kebenarannya bila telah
dibuktikan secara deduktif (umum).
4.
Matematika sebagai
cara bernalar (the way of thingking)
Matematika dapat juga dipandang sebagai
cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal, seperti matematika memuat cara
pembuktian yang sohih (valid), rumus-rumus atau aturan yang umum, atau sifat
penalaran matematika yang sistematis.
5.
Matematika sebagai
bahasa yang artificial
Symbol merupakan ciri yang menonjol
dalam matematika.Bahasa matematika adalah bahasa symbol yang bersifat
artificial, yang baru memiliki arti bila dikenakan pada suatu konteks.
6.
Matematika sebagai
seni yang kreatif
Penalaran yang logis dan efisien serta
perbendaharaan ide-ide dan pola-pola yang kreatif dan menakjubkan, maka
matematika sering pula disebut sebagai seni, khususnya merupakan seni yang
kretif.
Wardhani (2010:3) mengemukakan bahwa
matematika merupakan buah pikiran manusia yang kebenarannya bersifat umum atau
deduktif dan tidak tergantung dengan metode ilmiah yang memuat proses induktif.
Kebenaran matematika bersifat koheren, artinya didasarkan pada
kebenaran-kebenaran yang telah diterima sebelumnya. Kebenaran matematika
bersifat universal sesuai dengan semestanya.
Dari beberapa pendapat diatas, peneliti
mengambil kesimpulan bahwa matematika
adalah bahasa yang menjelaskan tentang pola-pola baik di alam dan maupun pola
yang ditemukan melalui pikiran, simbol-simbol yang berkenaan dengan konsep
abstrak, penalarannya bersifat deduktif dan kebenarannya bersifat universal
sesuai dengan semestanya.
Karakteristik
Matematika (Characteristics of Mathematics)
Berikut ini beberapa ciri-ciri atau
karakteristik matematika secara umum adalah sebagai berikut (sumardyono,
2004:30):
1.
Memiliki objek kajian abstrak
Dalam matematika objek dasar yang
dipelajari adalah abstrak, sering juga disebut objek mental. Objek-objek itu
merupakan objek pikiran. Objek dasar itu meliputi (1) fakta, (2) konsep, (3)
operasi ataupun relasi dan (4) prinsip. Dari objek dasar itulah dapat disusun
suatu pola dan struktur matematika.
2.
Bertumpu pada kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan
tumpuan yang amat penting. Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma dan
konsep primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar dalam
pembuktian. Sedangkan konsep primitif diperlukan untuk menghindarkan
berputar-putar dalam pendefinisian.
3.
Berpola pikir deduktif
Matematika merupakan pengetahuan yang
memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam
matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara
deduktif.
4.
Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika jelas terlihat banyak
sekali simbol yang digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf rangkaian
simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika. Model
matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, bangun geometrik tertentu,
dsb. Huruf-huruf yang dipergunakan dalam model persamaan, misalnya x + y = z
belum tentu bermakna atau berarti bilangan, demikian juga tanda (+) belum tentu
berarti operasi tambah untuk dua bilangan. Makna huruf dan tanda itu tergantung
dari permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya model itu.
5.
Memperhatikan semesta pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah lingkup
pembicaraan. Benar atau salahnya ataupun ada atau tidaknya penyelesaian suatu
model matematika sangat ditentukan oleh semesta pembicaraannya.
6.
Konsisten dalam sistemnya.
Dalam matematika terdapat banyak
sistem. Ada sistem yang mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi juga ada sistem
yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misal dikenal sistem-sistem
aljabar, sistem-sistem geometri. Sistem aljabar dan sistem geometri tersebut
dipandang terlepas satu sama lain, tetapi di dalam sistem aljabar sendiri
terdapat sistem yang lebih kecil yang terkait satu sama lain.
0 komentar:
Posting Komentar