/* google analytics */

Bolos Sekolah (skipping school)

| Senin, 13 Mei 2013

Pengetian bolos sekolah 
 Kata “BOLOS” sangat populer dikalangan pelajar, dari beberapa survei jumlah siswa yang membolos pada jam efektif sekolah hanya sedikit dibandingkan dari jumlah siswa yang tidak membolos, terlepas sekecil apapun dari jumlah tersebut harus menjadi perhatian
bagi institusi yang bernama sekolah, karena apabila disikapi dengan cuek bebek, tidak tertutup kemungkinan yang kecil akan menjadi besar dan menjelma menjadi bola salju liar yang akan terus menggelinding hingga jumlah siswa yang membolos sekolah akan terus meningkat.
Bila kita simak, penyebab siswa membolos, dapat dipengaruhi oleh dua faktor. yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal: faktor yang berasal dari dalam diri siswa bisa berupa karakter siswa yang memang suka membolos, sekolah hanya dijadikan tempat mangkal dari rutinitas-rutinitas yang membosankan di rumah.. Sementara faktor eksternal: faktor yang dipengaruhi dari luar siswa, misalnya kebijakan sekolah yg tidak berdamai dengan kepentingan siswa, guru yang tidak profesional, fasilitas penunjang sekolah misal laboratorium dan perpustakaan yang tidak memadai, bisa juga kurikulum yang kurang bersahabat sehingga mempengaruhi proses belajar di sekolah.
Faktor penyebab bolos sekolah
Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari siswa berupa :
a.       perilaku dan kebiasaan siswa yang memang tidak suka belajar.Sekolah hanya di jadikan tempat mangkal karena kalau di rumah nanti di suruh kerja dan tidak dapat jajan sekolah.
b.      tidak ada motivasi belajar.Siswa sepertinya tidak ada dorongan untuk maju entah bercita-cita menjadi apa, sehingga ia tidak merasa perlu untuk sekolah secara baik.
Faktor Eksternal berasal dari luar;
a.       di pengaruhi oleh teman yang suka bolos, hal ini bisa terjadi misalnya karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain seperti di taman, internet dll.
b.      tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah, artinya siswa tidak mampu menguasai pelajaran tertentu sehingga menyebabkan ia malas belajar/bolos.
c.       tidak mengerjakan PR, artinya bahwa siswa yang bersangkutan mempunyai tugas dari guru yang belum di selesaikan, sehingga ia takut masuk nanti dimarahi guru.
d.      peraturan sekolah longgar.Peraturan dan pengawasan sekolah yang longgar kurang begitu memperhatikan anak didiknya dengan alasan tertentu juga bisa menjadi penyebab siswa gampang bolos karena pihak sekolah tidak pernah menindaklanjutinya.
e.       suasana belajar tidak menarik.Hal ini bisa terjadi kalau guru yang mengajar kurang memperhatikan suasana belajar di kelas bagaimana agar siswa merasa senang setiap mengikuti pelajaran yang di sajikan.
f.       hukuman yang tak setimpal atas kesalahan/pelanggaran yg di lakukan siswa.
Kadangkala ada guru yang tak mampu menahan emosi karena pelanggaran yang berulang-ulang dilakukan oleh siswa sehingga hukuman yang di berikan melebihi apa yang seharusnya.
Kiat-kiat untuk mengatasi bolos sekolah
1.      Setelah mengetahui alasan mengapa anak bolos sekolah, maka segera lakukan tindakan yang diperlukan. Jika penyebabnya adalah bullying, maka orangtua harus segera berbicara dengan otoritas sekolah. Jika anak bolos sekolah untuk menghabiskan lebih banyak waktu dalam kegiatan lain, maka orangtua harus memberi dukungan atas minatnya tersebut. Tetapi orangtua pun harus memberi tahu anak bahwa anak tidak dapat melakukan hal itu dengan mengorbankan pendidikan formalnya. Orangtua mengajari anak cara menyeimbangkan kegiatan ektrakurikulernya di dalam dan di luar sekolah.
2.      Jika anak bolos sekolah karena memiliki masalah dengan suatu mata pelajaran tertentu, orangtua harus membantu anak keluar dari kesulitan tersebut. Jika orangtua tidak dapat melakukannya sendiri, maka orangtua dapat menemukan orang yang tepat untuk membantu dalam hal ini.
3.       Masalah orangtua boleh jadi sedikit lebih rumit jika ternyata anak bolos sekolah semata untuk hangout dengan rekan-rekannya. Pada kasus seperti ini, orangtua harus menginformasikan pada anak tentang jahatnya efek negatif dari tekanan kawan sebaya dan betapa pentingnya pendidikan formal. Kalau perlu mengundang orangtua dari kawan anak dan bersama-sama mendiskusikan perkembangan perilaku anak disekolah.
4.      Menunjukkan kepada anak dengan contoh bagaimana akibat dari mengabaikan studi dapat membuat anak gagal di masa depannya. Orangtua harus mencari tahu apa yang dilakukan anak saat bolos sekolah.
5.       Setelah orangtua mengambil langkah-langkah tersebut, orangtua harus menindaklanjuti dengan mengecek kehadiran anak disekolahnya secara teratur. Tindakan seperti ini berfungsi sebagai penghalang untuk bolos sekolah dan akan mendorong anak untuk tetap fokus dan bekerja lebih keras di sekolahnya

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲