Beberapa hari yang lalu saya telah posting tentang Sepuluh Hal Yang Bisa Meringankan Beban, kali ini melanjutkan yang kemarin yaitu bagian yang ke 6 - 10 yang kemarin belum sempat untuk di lanjutkan. berikut bagian ke- 6 sampai 10 tersebut.
6.
Percaya bahwa Allah bakal menolong.
Usahakan
menanamkan keyakinan bahwa Allah itu bakal menolong kita. Dengan begini, kita
akan merasa aman. Sebab sudah ada sandaran. Kita pikirkan, kalau hutang kita
ada yang menjamin, bukankah kita bakal tenang? Pikirkan, bila terhadap penyakit
kita, ada yang bilang, ah, penyakit ini sih penyakit biasa, insya Allah bisa
sembuh; maka hati kita langsung senang, langsung tenang? Demikianlah, kalau
kita menyandarkan diri kita kepada Allah, dan meyakini bahwa Dia Yang Maha
Menolong mau menolong kita, sungguh, ketenangan dan kedamaian akan hadir. Insya
Allah.
Dan
yang tidak kalah pentingnya, jaga sikap, jaga hati, jaga pikiran. Ini kalau
kita semua mau ditolong oleh Allah. Maksudnya, jadikan diri kita pantas
ditolong oleh Allah;
“Barangsiapa
yang bertakwa (memelihara diri) kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal (menyerahkan diri dan
persoalan hidup) kepada Allah, niscaya Dia akan mengurusnya…” (ath Thalâq:
2-3).
7.
Percaya bahwa Allah hanya menghadirkan hal-hal yang mudah dan hanya akan
mempermudah.
Pikirkan
bahwa Allah itu hanya menghadirkan hal-hal yang mudah saja. Tidak pernah
menghadirkan hal yang sulit. Yang sulit mah kita. Kita bahkan menambah sulit
diri kita dengan memelihara kekhawatiran dan ketakutan. Jadi, upayakan agar
Kehendak Allah muncul dalam kasus hutang piutang kita. Mengupayakan kehendak
Allah itu adalah dengan mengetahui dengan cara apa dan berusaha mendekati Allah
sehingga Dia berkenan kepada kita;
“…
Allah hanya menghadirkan kemudahan bagi kamu, tidak menghendaki kesukaran bagi
kamu…” (al Baqarah: 185)
8.
Jangan mengambil langkah yang salah dan hanya menambah permasalahan.
Panik
hanya kepada Allah. Jangan panik lalu mengambil langkah-langkah yang menambah
runyam keadaan. Mengatasi hutang dengan hutang baru tanpa ada pijakan bayarnya
adalah salah satu contoh kepanikan, menurut pengalaman saya. Jangan coba-coba
menutup masalah dengan menghadirkan permasalahan yang lebih besar.
Berpaling
kepada selain Allah (meminta bantuan paranormal, dukun-dukun, kyai-kyai
kurafat, kyai-kyai musyrik) akan menyebabkan Anda akan semakin jauh dari Allah.
Langsung saja menghadap Allah, dengan jalan shalat dan sabar. Meski demikian,
tidak salah minta doa dari orang yang Anda anggap alim, tidak salah minta
nasihat dari pemuka-pemuka agama yang masih menjaga kehormatan dan kemuliaan
agama Allah.
9.
Perbaiki ibadah dan tingkatkan usaha.
Tingkatkan
usaha, perbaiki ibadah dan doa. Untuk Anda yang muslim, terutama rajinin bangun
malam untuk shalat tahajjud, dan pada pagi harinya shalat sunnah Dhuha,
mengiringi shalat fardhu. Supaya pintu keberkahan dari langit bertambah
terbuka. Kalau mengambil nasihat dari Aa Gym, luruskan niat dan sempurnakan
ikhtiar. Percayalah, bila Anda berhutang, dan Anda memang berniat untuk
membayar, maka Allah akan hadirkan kemudahan-kemudahan bagi Anda. Dan hal ini
juga menjadi ibadah tersendiri. Insya Allah.
10.
Pasrahkan kepada Allah.
Memasrahkan
diri kepada Sang Maha. Kalaupun akhirnya ada masa sulit yang memang harus
mampir dalam kehidupan kita, terima saja. Yang penting kita tahu bahwa Dia
sedang melihat kita dan tetap akan memperhatikan kita. Kita pasrahkan kejadian
masa depan hanya kepada-Nya. Dan kadang-kadang kejadian tidak seburuk
bayangannya koq. Udah waktunya berlalu mah, ia akan berlalu. Pagi saja berganti
malam, tidak pernah pagi terus atau malamterus.
Sekali
lagi, yakinkan diri akan Kuasa Allah. Insya Allah, ada saja jalan bagi kita,
termasuk jalan keluar untuk hutang-hutang kita.
0 komentar:
Posting Komentar